Tidak ada kata sulit sebelum
mencoba atau bertindak,
Tidak ada kata putus asa sebelum
sukses,
Seperti Thomas Alfa Edison dalam
perjalanan kegagalan untuk mencapai keberhasilan
Assalamu’alaikum
Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Segala
puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kita sampai saat ini masih dapat menjalankan kehidupan
dan bertakwa. Sholawat serta salam kita haturkan kepada nabi kita Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang. Perjalanan
hidup tidak selalu berbuah manis. Dalam sebuah kisah yang akan saya ceritakan
dalam perjalan saya mangarungi dunia organisasi.
Banyak
orang yang mengatakan bahwa IMM (Ikatan Mahasiswa Muhmmadiyah) adalah
organisasi yang sibuk, berat banyak tantangan dan lain-lain. Itu yang terdengar
ketika saya menginjakan kaki di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) untuk
menjalankan kehidupan menjadi mahasiswa. Tapi saya tidak takut untuk terus
berjuang disini tempat saya berkarya dan belajar hal yang tidak saya mengerti.
Dalam perjalanan ini banyak sekali orang-orang yang hebat yang saya temui
seperti IMMawan Candra, IMMawan Purwanto (Ipung), IMMawan Bayu dan lebih banyak
lagi.
Perjalanan
pertama saya ketika saya kokohkan dalam hati tentang IMM saat menjalankan DAD
(Darul Arqom Dasar). Waktu subuh yang dingin saya mengucapkan janji mahasiswa,
ketika air mata hujan turun dari langit saya patri janji organisasi mengabdi
dalam IMM. Selalu ingat dalam perjalanan menjadi kader dalam susah dan senang.
Dalam perjalanan lika-liku saya naik turun organisasi terus bermunculan padahal
dahulu saya bukan siapa-siapa yang apatis terhadap organisasi, tapi sekarang
saya yakin dan mantap dalam jiwa raga ini.
Dalam
perjalan saya ini ada beberapa perkataan kader militan yang teringat sampai
saat ini dan saya coba mengaplikasikan tanpa keraguan. Yang pertama perkataan
IMMawan Candra yang mangatakan: “Enak kalau
jadi ketua setiap ada kegiata selalu dicari untuk tanda tangan”. Kata-kata
yang memberikan iming-iming tentang kepemimpinan saat itu saya berfikir keras
bukannya jadi pimpinan itu berat, tapi ternya tidak berah hanya saja tanggung
jawabnya yang berat. Setiap ada kepanitiaan dan saya ditunjuk menjadi ketua saya
tidak menolak hanya mengatakan “kalau ada yang lain kenapa saya” tapi perkataan
yang ini tidak membuat orang lain bergerak untuk jadi ketua ujung-ujungnya saya
yang jadi ketua. Saya senang ketika diberi amanah ini karena bisa belajar
banyak tapi sedih kalau hanya saya yang jadi ketua disini kader bukan hanya
saya tapi banyak sekali, jadi seharusnya jabatan ketua bisa dirasakan siapa saja
yang ingin belajar.
Yang
kedua adalah perkataan IMMawan Purwanto “Organisasi
adalah lauk sedangkan kuliah adalah nasi, makan tanpa lauk tidak akan enak dan
sebaliknya makan tanpa nasi tidak akan kenyang”. Kalua soal makan memang
saya cepat tapi bukan soal makan tapi menyeimbangkan antara organisasi dan
perkuliahan. Dari perkataan itu kita didorong untuk membagi porsi antara
organisasi dan perkuliahan agar keduanya seimbang. Jangan sampai kita
berorganisasi lupa perkuliahan nanti bisa jadi mahasiswa abadi, tapi jangan
sampai kita kuliah terus menerus tapi tidak pernah berorganisasi kita bisa
cepat lulus hanya saja kita ilmu dalam berorganisasi. Organisasi ini tidak
hanya IMM bisa yang lain karena ilmu tidak hanya pada satu sisi atau satu sudut
tapi ilmu berada pada semua sisi atau semua sudut.
Yang
ketiga adalah perkataan IMMawan Bayu “Kalau
hari ini kita mengatakan tidak bisa jangan harap hari esok kita mengatakan bisa”.
Perkataan yang menurut saya membawa kedalam keberanian dalam menjalankan kehidupan
yang sulit. Setiap perjalanan pasti ada ketakutan tapi jangan buat ketakutan
itu menjadi bayang-bayang yang akan membuat kita mundur, jadi buatlah
bayang-bayang itu menjadi suatu tantangan yang harus kita lawan sehingga kita
mencapai tujuan. Ketika kita jatuh dalam menantang kesulitan jangan menyerah
sampai mendapatkan keberasilan seperti perkataan Thomas Alfa Edison “Betapa banyak orang yang menyerah padahal
hanya beberapa langkah lagi untuk mendapatkan keberasilan”. Perkataan ini
cukup menginspirasi dalam menjalankan kegagalan yang akan berbuah manis yaitu
keberhasilan.
Dari
ketiga perkataan inilah inspirasi tetap bertahan di IMM walau banyak naik
turunnya perjuangan yang terus menghantui saya. Dari tiga tokoh IMM ini pula
saya belajar tentang IMM dan saya ingin menjadi yang lebih baik dari mereka.
Kalau mereka bisa mengispirasikan saya untuk tetap di IMM walau saya merasa bosan,
lelah, tidak tau apa yang harus dilakukan saya yakin bisa mengispirasi orang
lain untuk tetap di IMM untuk berjuang dan mengibarkan merahnya IMM. Perjaran
terpenting di IMM yang selalu saya dengar dari kader militan adalah “IMM tidak akan pernah memberikan apa-apa
kepada kamu tapi berikanlah yang terbaik untuk IMM”
Sekian
kutipan perjalanan ini saya buat untuk menginspirasi pembaca. Mohon maaf
apabila perkataan ini menyinggung atau menghina pembaca karena penulis adalah
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. “Kesulitan akan sangat terasa ketika kita mendiamkannya, Kesulitan akan
bertambah ketika kita menghindarinya, Tapi kesulitan akan jadi peluang
kesuksesan ketika kesulitan kita hadapi dengan semangat yang membara”
Billahi
Fii Sabiililhaq, Fastabiqul Khoirat
Wassalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokaatuh
(Deta Dwi
Prayitno)