Saturday, December 27, 2014

Testimoni Perjalan Kala Ku Ber-IMM

Testimoni Perjalan Kala Ku Ber-IMM

Prolog
            Tulisan ini saya tulis ketika saya berbincang dengan salah satu demisioner IMM FP, ketika saya menginap di kost beliau. Kala itu kita berbincang sampai larut malam dan bercerita seputar perjalanan beliau bergabung menjadi kader IMM. Pembicaran kita berawal dari membicarakan kondisi kader IMM FP saat ini (2014) yang begitu carut-marut akan berbagai permasalahan, baik itu di tingkat Pimpinan dan kader baru.
            Ada suatu kegamangan yang membuatku selalu ingin mengutarakan semua permasalahan-permasalahan yang kini sedang kami (IMM FP) hadapi, mungkin hanya sebatas meminta pencerahan atau pun nasihat, setidaknya itu bisa membuat kami sedikit terobatkan dari semua permasalahan yang sedang kami (IMM FP) hadapi.
            Dan setelah lama kita berdiskusi sampai larut malam, pada pagi harinya serentak saya berkefikiran tentang bagaimana perjalanan Beliau bisa mengenal dan bergabung menjadi Kader IMM.
            Dibawah ini adalah kisah perjalanan IMMawan Deta Dwi Prayitno (Demisioner IMM FP dan sekarang menjabat sebagai SekBid MedKom PC IMM AR Fakhruddin) ketika awal beliau mengenal dan bergabung dengan IMM.
Tokoh “Aku” disini adalah IMMawan Deta Dwi Prayitno

 Singkat Cerita
            Awal ketika aku masih menjadi maba, aku bertemu bersama dua orang kawan baruku di universitas ini (UMY), yaitu Rifqi Khoirul Anam, dan Aditya Yudha Ramdoni. Yudha menunjukan sebuah spanduk organisasi besar dikampus ini (IMM) kepadaku.
            Aku diajak oleh dua orang kawan baruku itu untuk mengikuti perkaderan dasar IMM (DAD IMM), tetapi disini ada sesuatu hal yang ku kecewakan, yaitu salah satu kawan yang mengajakku untuk DAD yaitu yudha malah dia tidak ikut DAD. Tetapi Yudha mengikuti DAD pada tahun berikutnya.
            Pasca DAD aku selalu diajak untuk bermain ke rumah senior oleh seniornku sendiri bersama dengan Rifqi (Kiko) dan Bustamil (kawan baruku pasca DAD), aku diajak oleh IMMawan Chandra (KetUm IMM FP kala itu) untuk selalu main ke kostnya. Entah apa misi utama beliau selalu mengajakku untuk main ke kostnya, dan aku baru faham sekarang, dan itu adalah salah satu perkaderan yang beliau lakukan yang efeknya membuat ku bisa bertahan di IMM sampai sekarang ini.
            Ketika aku bermain ke kostnya (Mas Chandra) aku selalu mendapatkan nasihat-nasihat dan ilmu baru yang belum aku dapatkan sebelumnya. Ada satu perkataan IMMawan Chandra yang masih aku ingat sampai sekarang ini, bahwa “Jadi mahasiswa jangan gampang tidur tapi harus banyak bergadang dengan produktif”. Dan perkataan itu yang kini menjadi kebiasaanku saat ini, yaitu bergadang tetapi selalu kukerjakan sesuatu yang itu sekiranya bisa bermanfaat buatku.
            Selain itu aku juga mendapatkan ilmu tentang bagimana menjadi seorang pemimpin, bahwa pemimpin itu enak karena dia tidak punya kerjaan, karena setiap pekerjaan udah dihendel oleh yang lainnya yaitu anggota-anggota dibawah seorang pemimpin.
            Selain IMMawan Chandra (senior IMM) ada juga salah seorang senior tokoh inspiratif ku di IMM ini, yaitu IMMawan Purwanto (dipanggil Mas Ipung), Sering juga aku diajak olehnya bermain ke kostnya untuk sekedar share dan berbagi ilmu. Pernah aku ditanya olehnya (Mas Ipung), “Apa yang sulit menjadi seorang pemimpin?” Dan serentak aku termenung sejenak, dengan perlahan dan seketika dia menjelaskan terkait itu “Yang sulit itu hanyalah mengkordinir anggot-anggota dibawahnya, selebihnya tidak ada yang lebih sulit dari itu”. Dan ada beberapa poin lagi yang disitu selalu membuatku terenung oleh perkataan-perkataan beliau yang dengan perkataan itu membuatku selalu mengingatkan ku kepada beliau sampai saat ini, “Seorang yang lebih tua dari kita selayaknya mendapatkan apa yang harus mereka dapatkan dan kita tidak boleh memutus tali silaturahmi”. Yaa,,, dan perkataan itu lah yang kini menjadi alarm ku jikalau aku tidak mengingat beliau.
            Dengan banyaknya ilmu baru yang ku dapatkan tentang pemimpin, dari situlah ambisiku muncul untuk menjadi seoang ketua. Sempat aku berambisi untuk menjadi ketua IMM, tetapi itu hanya sebatas ambisi yang tak pernah terwujudkan sampai saat ini, yang memang ada suatu kendala yang membuat ambisiku tidak berwujud. Tetapi ambisiku ini hanya tersaluran menjadi ketua-ketua kecil di kepanitiaan, dan itu cukup membuatku puas karena dari situ aku bisa mendapatkan pelajaran lebih yang bisa ku dapatkan.
            Dan ketika aku menjadi ketua panitia musykom (2011-2012), ada satu keinginan yang selalu ku bawa yaitu aku ingin bisa membuat video, dan itu diapresiasikan oleh Mas Chandra (senior IMM FP) yang kala itu beliau masih menjabat dipenghujung akhir periode sebagai ketua Umum IMM FP UMY. Dari situ aku membuat video setelah aku ikut musykom PUTM putra, dan dari situ aku mendapatkan inspirasi untuk merancang sebuah video, dan video inilah yang diterbitkan pertamakalinya pada musykom IMM FP UMY.
            Ketika musykom 2011-2012 belangsung  ada ambisiku berkeinginan menjadi kabid kader tetapi itu diambil alih oleh kawanu sendiri yang telah dirapatkan sebelumnya di rapat Tim Formatur, yaitu IMMawan Rifqi (Kiko). Dari hasil pembahasan tim formatur aku ditunjuk oleh tim formatur menjadi kabid iptek, dengan alasan aku bisa membuat vidio, karena sebelumnya aku menampilkan video hasil buatanku pada musykom 2011-2012 kala itu, Dan dari situ ditunjuklah IMMawan Dody Wijaya sebagai sekbidku.
            Singat cerita kawanku kiko tiba-tiba datang ke kostku untuk membicarakan terkait DAD 2012, dia berkeinginan untuk melaksanakan DAD sendiri di komisariat FP, karena memang sebelumnya FP belum pernah melaksanakan DAD sendiri, dan biasanya selalu digabung dengan komisariat lain.
            Disitu aku ditunjuk untuk menjadi ketua panitia DAD. Singkat cerita berjalannya waktu dan rapat DAD pun terus berjalan, banyak sekali permasalahan di kepanitiaan DAD ini. Yang membuatku selalu marah akan kelakuan kawan-kawan yang tidak konsiuen terhadap waktu. Dari kepanitiaan DAD ini lah bagaimana aku dituntut untuk bisa bersabar dan belajar menjadi seorang pemimpin yang bijak.
            Dikomisariat Pertanian ini aku menjabat sebagai Kabid IPTek selama 2 (dua) periode masa kepemimpinan. Di masa periode itu ada keinginan untuk mempertahankan pembuatan video tetapi diakhir jabatannya IMMawan Widi, yang membuat video merasa tertekan sehingga pengkaderan pembuatan video berhenti dan tidak dilanjutkan dimasa periode ke 2 (dua), tetapi dimasa akhir jabatan IMMawan Rifqi (kiko) ada beberapa orang yang menginginkan membuat video sehingga masih ada kader yang ingin membuat video.
            Dilain cerita selama masa dua periode itu banyak sekali hal-hal yang membuatku semangat dan ngdrop di IMM ini, sempat aku merasa drop pada periode pertama masa jabatanku menjadi kabid IPTek, dan itu membuatku ingin pergi jauh dari IMM, tetapi karena semangat kader baru untuk mencari ilmu Aku ingin memback up mereka, karena itu yang selalu membuatku bersemangat di IMM dan membuatku kembali ke IMM. Dan kejadian itu (drop) terulang kembali pada periode ke dua masa jabatanku, hal yang sama yang pernah ku alami kala periode pertama, dan aku kembali lagi ke IMM dengan hal yang sama. Hingga akhir periode ku yang ke dua aku masih bertahan menjadi kabid IPTek IMM FP UMY. Dan sekarang ini aku menjabat sebagai Sekbid Medkom (PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta).
            Dari pengalamanku aku dapat memetik hikmah yang kudapatkan bahwa “Ketika kita cinta akan IMM sebenarnya kita tidak bisa sekali-kali untuk meninggalkannya, ketika kita akan pergi dari IMM, kita merasakan bahwa kita ingin kembali kepada IMM, Tetapi ketika kita ada disitu (IMM) kita tidak tahu apa yang harus kita kerjakan”.
“Janganlah hanya mencintai IMM tetapi cobalah untuk bisa membangun IMM”.

Epilog
            Sekitan seputar kisah testimoni yang bisa saya tuliskan, dan mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bahan pemicu spirit berIMM para kader IMM khususnya Fakultas Pertanian.
            Saya Ucapkan Salam Rindu untuk kakanda-kakanda demisioner yang mungkin sudah sibuk dengan kesibukannya masing-masing, dan kita (IMM FP) tidak akan pernah melupakan jasa-jasa perjuangan kakanda-kakanda demisioner IMM FP sekalian yang telah memperjuangkan untuk IMM FP ini tetap bisa bertahan dan hidup pada zaman sekarang ini ketika saya dan kami semua pimpinan 2014 menjabat.
Timakasih billahifisabihilhaq fastabiqul khoirot wassalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh.
JAYA IMM JAYA, ABADI PERJUANGAN KAMI!!!

Penulis: IMMawan Yakub Saroni (kader 2012)

Sabtu, 27 Desember 2014 (09.50) di kostan sang Tokoh utama (IMMawan Deta DP), dengan menggungakan laptop dia sendiri.

No comments:

Post a Comment